Pages

Tuesday, 5 December 2017

Fungsi Kebudayaan bagi masyarakat dan contohnya


Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat dan Contohnya

Kebudayaan selalu ada di dalam masyarakat yang terdiri dari beberapa kumpulan manusia. Dalam bahasa Inggris, budaya yang disebut culture dapat diartikan sebagai cara hidup sekelompok manusia yang dikembangkan secara turun temurun. Sebuah kebudayaan terbentuk melalui proses selama bertahun-tahun.

Pembahasan mengenai budaya bukan perkara yang mudah. Kita akan membahas sesuatu yang kompleks karena budaya meliputi hasil karya seni manusia, bahasa, bahasa, model bangunan hingga sistem politik. Dengan pembahasan yang sedemikian luasnya, maka bisa dibayangkan bahwa budaya tidak terbentuk dari hasil pikiran satu orang saja.

Kebudayaan bersifat abstrak. Kita tidak dapat menyentuh budaya, namun kita mampu mengamati hasil kebudayaan yang lahir dari ide dan gagasan manusia berbudaya. Biasanya kebudayaan memiliki nilai-nilai tertentu yang dianggap sakral bagi suatu masyarakat. Kebudayaanlah yang mencerminkan seberapa maju peradaban suatu bangsa.

Dengan adanya perwujudan kebudayaan yang dapat kita amati. Baik berupa benda atau sistem nilai, kebudayaan memiliki peranan yang besar dalam memajukan suatu peradaban. Pada dasarnya kebudayaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Untuk lebih spesifiknya, berikut adalah fungsi kebudayaan bagi masyarakat :

1. Pakaian

Salah besar jika pakaian tertutup dianggap ketinggalan zaman. Mari kita berpikir dengan logika. Dahulu kala di sekitar zaman batu, manusia memakai baju yang terbuka. Bagian yang ditutupi hanyalah organ vital atau alat kelamin saja. Namun seiring berkembangnya zaman yang juga memajukan cara berpikir manusia, fungsi pakaian semakin kompleks.
Saat ini pakaian digunakan untuk menutup bagian-bagian tubuh yang dapat mengundang syahwat, dimanfaatkan sebagai pelindung dari panas dan hujan bahkan pakaian pada zaman sekarang sudah dianggap sebagai mode yang mencerminkan karakter si pemakai. Karenanya pekerjaan desainer baju bukan lagi profesi ecek-ecek yang dianggap sebelah mata.
Dengan semakin berkembangnya kecerdasan manusia, fungsi dan model pakaian semakin menunjukkan seberapa beradab orang yang mengenakan.
 2. Rumah

Salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat dipungkiri adalah kebutuhan akan papan. Kebutuhan papan dipenuhi dalam bentuk rumah sebagai tempat tinggal. Pada zaman kebudayaan manusia primitif, rumah tinggal mereka ada di dalam gua-gua. Sehingga banyak peninggalan zaman batu menunjukkan bukti berupa cap telapak tangan di dinding gua sebagai fakta bahwa dahulu kebudayaan manusia hanya terbatas pada keberadaan alam. 
Zaman sudah semakin berkembang, kebudayaan manusia juga semakin beragam. Salah satu hasil karya manusia yang merupakan hasil kebudayaan adalah model bangunan dan tempat tinggal. Setiap peradaban memiliki ciri khas rumah sendiri. Misalkan saja peradaban Mesir Kuno, Persia dan Jawa sudah tentu beda.
Jangankan yang berbeda negara dan wilayah pemerintahan raja, dalam kebudayaan masyarakat Indonesia saja hampir setiap provinsi memiliki gaya bangunan khas dan pakaian adat sendiri. Model rumah adat mencerminkan perkembangan kebudayaan yang ada di masyarakat tersebut. Selain itu, bisa juga faktor alam memberi pengaruh terhadap jenis bahan yang digunakan sebagai pembangun rumah.
Orang-orang di pedalaman hutan, dahulunya hanya mengandalkan gua sebagai tempat tinggal, lalu berubah menjadi rumah panggung yang tinggi agar terhindar dari bahaya binatang buas atau bencana banjir. Setelah peradaban modern masuk ke masyarakat tersebut, rumah-rumah dibuat dari batu-bata dan dilengkapi pagar besi. Model bangunan juga dibuat bervariasi agar kelihatan indah. 

3. Komunikasi


Orang-orang tradisional memanfaatkan tanduk kerbau sebagai alat komunikasi. Kemudian ada ide dan gagasan yang muncul atas dasar kesadaran terbatasnya kemampuan tanduk kerbau sebagai alat komunikasi dua arah. Akhirnya orang memanfaatkan bedhug, gong, dan kentongan sebagai alat komunikasi massa. 
Kebutuhan manusia akan komunikasi semakin besar saja. Mereka merasa komunikasi dengan memukul gong dan sejenisnya hanya bisa mengumpulkan orang yang berada di jarak beberapa kilometer. Selebihnya tidak ada orang yang mendengar bunyi gong tersebut. Kemudian manusia yang beradab mengembangkan kebudayaan yang lebih tinggi. Mulanya melalui jasa merpati pos yang kemudian beralih ke tukang pos.
Peradaban dengan tingkat yang lebih tinggi ini ditandai dengan semakin berkembangnya tekhnologi. Saat ini, manusia hanya perlu memegang alat komunikasi dan menuliskan pesannya selama beberapa detik. Pesan tersebut akan dikirimkan melalui kabel optik dan menyampaikan pesan yang berjarak ratusan mil dalam hitungan detik bahkan menit. Sehingga komunikasi global sudah tidak dapat dihindari lagi. 

4. Pangan


Menjadi kebutuhan primer manusia di seluruh bumi yaitu kebutuhan akan panganan sebagai sumber kehidupan. Manusia pada masa tradisional memanfaatkan bahan-bahan alam untuk memenuhi kebutuhannya akan makan dan minum. Mereka tidak melakukan pengolahan yang baik sebelum mengonsumsi makanan dan minuman.
Pertimbangan akan kesehatan, zat-zat yang terkandung dan rasa makanan yang berbeda setelah dan sebelum mengalami proses pengolahan sempurna membuat manusia berpikir semakin maju. Mereka melakukan suatu proses pengolahan bahan sebelum dikonsumsi. Berbeda dengan manusia purba yang hanya mengumpulkan bahan makanan dan memakannya mentah-mentah.
Pada saat itu, manusia purba belum memiliki tingkat kemajuan berpikir sebaik homo sapien. Sehingga mereka tidak mempertimbangkan aspek apapun dalam mengonsumsi makanan dan minuman. Setelah kebudayaan manusia berkembang, alat-alat rumah tangga semakin bervariasi bentuknya. Alat tersebut diciptakan untuk membantu memenuhi kebutuhan manusia. Begitu pula dengan perkakas untuk memasak yang semakin berkembang menurut perkembangan kebudayaan.

5. Nilai atau Norma


Norma-norma yang hidup di masyarakat merupakan salah satu produk dari kebudayaan. Norma tersebut terbentuk demi melindungi anggota masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin akan berakibat buruk jika didekati. Norma yang ada di masyarakat bersifat unik dan khas. Setiap masyarakat dan bangsa selalu memiliki norma dan adat yang berbeda untuk mengatur anggota atau rakyatnya.  
Peran Norma Agama di Masyarakat  
Ada beberapa jenis norma yang berlaku di masyarakat. Diantaranya yang paling ditaaati adalah norma agama dan norma susila. Agama sebagai salah satu ajaran yang bersifat universal dipercaya sebagai perintah Tuhan, Sang Penguasa Alam. Pantas saja jika kedudukannya diletakkan paling tinggi sebelum norma lain yang menjadi kebudayaan masyarakat.   
Ajaran agama yang bersifat universal ini bisa pula melebur dengan hasil kebudayaan asli daerah. Misalkan pada saat Walisongo menyebarkan Islam di tanah Jawa, mereka memahami benar bagaimana peran kebudayaan yang dipegang teguh oleh seluruh lapisan masyarakat. Akhirnya mereka memasukkan nilai-nilai baru di masyarakat melalui produk kebudayaan berupa wayang dan gendhingan.

Proses memasukkan agama baru juga tergolong proses terbentuknya kebudayaan baru. Darinya lahirlah kebiasaan-kebiasaan dan norma di masyarakat yang belum pernah ada sebelumnya. Contohnya tradisi sekaten dan kebiasaan perempuan berjilbab. Selain itu, kebudayaan baru yang dimasukkan memang dimaksudkan untuk menggeser kebiasaan anggota masyarakat meminum arak dan beberapa barang berbahaya bagi diri sendiri. 
Jika disimpulkan, fungsi kebudayaan di masyarakat adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin beragam dengan cara membentuk hasil kebudayaan baru yang lahir dari gagasan dan ide manusia itu sendiri. Sekian pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa dibagikan

Pentingnya Kebudayaan Bagi Masyarakat

Pentingnya Kebudayaan Bagi Masyarakat

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia ataupun masyarakat, dimana ada kebudayaan disitu pula ada masyarakat.

Berikut adalah pentingnya kebudayaan bagi manusia dan masyarakat:

1.      Menentukan idetintas suatu bangsa tersebut, misalnya ada tari saman yang identik dengan Aceh, Indonesia ada pakaian tradisional kimono yang berasal dari Jepang dan masih banyak lagi.
2.      Budaya merupakan sumber inspirasi, kebanggan dan sumber daya menghasilkan komoditi ekonomi, misalnya: wisata budaya, produk budaya.
3.      Sebagai pola perilaku. Budaya berisi norma tingkah laku dan menggariskan batas-batas toleransi sosial.
4.      Sebagai warisan. Budaya disosialisasikan dan diajarkan ke generasi berikutnya.
5.      sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan. Proses budaya dalam pembangunan sebagai perubahan sosial yang berencana.

Kebudayaan juga mempunya sifat dan hakikat tertentu dan berbagai fungsi budaya di
atas, menunjukkan perbedaan antara budaya dengan perilaku. Budaya setiap orang atau
kelompok berbeda dengan orang atau kelompok lain termasuk didalamnya budaya
politik.

Semakin berkembangnya zaman dan teknologi banyak orang asing atau barat yang menyukai
budaya kita bahkan banyak diantara mereka datang jauh-jauh ke Indonesia untuk mempelajari
budaya kita sebaliknya banyak dari penerus bangsa ini lebih menyukai budaya asing entah itu
ataupun budaya asia lainnya. Tetapi pernahkah anda berfikir itu adalah hal yang wajar, banyak
yang mengatakan sebagian besar dari generasi kita kurang mencintai dan melestarikan
budayanya sendiri, lalu bagaimana dengan orang barat dan orang asing itu merekapun
mempelajari budaya kita yang artinya mereka tidak menyukai budaya sendiri.

Karena pada dasarnya manusia ingin mengetahui apa yang mereka belum ketahui dan asing bagi
mereka sebelumnya. Tapi alangkah baiknya jika kita mencintai dan melestarikan budaya kita
sendiri, agar budaya kita bias mendunia dan bias menjadi kebanggan tersendiri bagi
masyarakatnya. Indonesia sangat kaya akan budaya dan banyak pula budaya yang belum kita
ketahui dari Indonesia. Budaya merupakan cermin dari suatu bangsa, oleh karena itu marilah
kita lestarikan budaya kita. 

Adapun Fungsi Kebudayaan yaitu :

    Beberapa fungsi budaya menurut Ndaraha (2005 : 21-22) yaitu:
  1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat. Identitas ini terbentuk oleh berbagai faktor seperti sejarah, kondisi dan posisi geografis, sistem sosial, politik dan ekonomi, dan perubahan nilai-nilai di dalam masyarakat.
  2. Sebagai pengikat suatu masyarakat. Kebersamaan adalah faktor pengikat anggota masyarakat yang kuat.
  3. Sebagai sumber. Budaya merupakan sumber inspirasi, kebanggaan dan sumber daya menghasilkan komoditi ekonomi, misalnya : wisata budaya, produk budaya.
  4. Sebagai kekuatan penggerak atau pengubah. Karena budaya terbentuk melalui proses belajar mengajar maka budaya itu dinamis dan tidak kaku
  5. Sebagai kemampuan membentuk nilai tambah. Menghubungkan dengan nilai keunggulan.
  6. Sebagai pola perilaku. Budaya berisi norma tingkah laku dan menggariskan batas-batas toleransi sosial.
  7. Sebagai warisan. Budaya disosialisasikan dan diajarkan kepada generasi berikutnya.
  8. Sebagai substitusi (pengganti) formalisasi. Sehingga tanpa diperintah orang akan melakukan tugasnya.
  9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan.proses budaya dalam pembangunan  sebagai perubahan sosial yang berencana.
  10. Sebagai proses yang mempersatukan. Melalui proses value sharing masyarakat di persatukan, tidak seperti sapu lidi, melainkan ibarat rantai.
  11.  Sebagai produk proses usaha mencapai tujuan bersama dalam sejarah yang sama.
  12. Sebagai program mental sebuah masyarakat.
    Kebudayaan juga mempunyai sifat dan hakikat tertentu dan berbagai fungsi budaya di atas, menunjukkan perbedaan antara budaya dengan perilaku. Semua barang atau benda berperilaku (perilaku komoditi adalah daya tariknya) tetapi hanya manusia yang berbudaya setiap orang atau kelompok berbudaya. Budaya setiap orang atau kelompok berbeda dengan orang atau kelompok lain termasuk didalamnya budaya politik maka kita juga harus memahami bagaimanakah budaya politik dan indonesia. Budaya itu tidak dapat disebut buruk atau baik, budaya itu netral, tidak ada budaya tinggi dan tidak ada budaya rendah, tidak ada budaya yang benar dan tidak ada budaya yang salah dan yang harus kita pahami bahwa budaya itu kenyaataan hidup yang harus dihargai oleh siapapun itu.